34

Tafsir Saba'

- سبأ
Ayat ke-43
X
Tampilkan / Sembunyikan
Daftar Surah
Terakhir Dibaca Belum Ada. Click pada simbol ✓ untuk menandai.
Audio Murottal
Pilih Murottal
Ke ayat

وَاِذَا تُتْلٰى عَلَيْهِمْ اٰيٰتُنَا بَيِّنٰتٍ قَالُوْا مَا هٰذَآ اِلَّا رَجُلٌ يُّرِيْدُ اَنْ يَّصُدَّكُمْ عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ اٰبَاۤؤُكُمْ ۚوَقَالُوْا مَا هٰذَآ اِلَّآ اِفْكٌ مُّفْتَرًىۗ وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلْحَقِّ لَمَّا جَاۤءَهُمْۙ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ 43

wa iżā tutlā 'alaihim āyātunā bayyināting qālụ mā hāżā illā rajuluy yurīdu ay yaṣuddakum 'ammā kāna ya'budu ābā`ukum, wa qālụ mā hāżā illā ifkum muftarā, wa qālallażīna kafarụ lil-ḥaqqi lammā jā`ahum in hāżā illā siḥrum mubīn

Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang, mereka berkata, “Orang ini tidak lain hanya ingin menghalang-halangi kamu dari apa yang disembah oleh nenek moyangmu,” dan mereka berkata, “(Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan saja.” Dan orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran ketika kebenaran (Al-Qur'an) itu datang kepada mereka, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”

Tafsir Kemenag

Pada ayat ini dijelaskan dua tuduhan lebih lanjut pemuka kaum kafir Mekah terhadap Islam. Pertama, menuduh Nabi Muhammad hanyalah seorang manusia biasa yang menyampaikan ayat-ayat Al-Qur'an kepada mereka dengan maksud menghalangi mereka menjalankan agama syirik yang diwarisi dari nenek moyang mereka. Maksudnya, Nabi Muhammad saw hanya manusia biasa, bukan malaikat, dan tidak memiliki keistimewaan berupa kekayaan, dan sebagainya. Tujuan Nabi Muhammad hanyalah menjauhkan mereka dari agama nenek moyang mereka. Dengan demikian, mereka memandang agama nenek moyang mereka itu lebih baik daripada agama yang dibawa Nabi Muhammad saw.

Kedua, mereka menuduh Al-Qur'an sebagai suatu kebohongan yang dibuat-buat. Al-Qur'an itu hanyalah buatan Muhammad saw, bukan wahyu dari Allah swt, dan isinya tidak benar.

Di sisi lain, mereka melihat kenyataan bahwa banyak manusia yang tertarik pada Al-Qur'an. Mereka sendiri pun ketika membaca atau dibacakan ayat-ayat Al-Qur'an juga merasa tertarik. Ketika melihat kandungan Al-Qur'an, mereka yakin bahwa itu tidak mungkin buatan Muhammad karena ia tidak belajar kepada siapa pun dan tidak bisa pula tulis baca. Mereka menjadi sadar bahwa tuduhan mereka terhadap Al-Qur'an itu salah. Kenyataan itu menghendaki mereka untuk mencari alasan lain. Akhirnya, mereka menuduh Al-Qur'an adalah sihir, dan karena pengaruhnya yang luar biasa, mereka menganggap sihirnya itu luar biasa hebatnya. Begitulah sifat orang kafir, ketika mereka tidak mampu lagi membantah kebenaran Al-Qur'an, mereka mencercanya dan mencari-cari alasan lain yang tak masuk akal, sebagaimana Allah berfirman:

Dan apabila mereka melihat suatu tanda (kebesaran) Allah, mereka memperolok-olokkan. Dan mereka berkata, "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata. (ash-shaffat/37: 14-15)

Firman-Nya juga:

Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, "(Ini adalah) sihir yang terus-menerus." (al-Qamar/54: 2)
Sumber:
Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia